Segera Booster Untuk Mengoptimalkan Perlindungan Dari COVID-19

Segera Booster Untuk Mengoptimalkan Perlindungan Dari COVID-19
HARIANTERKINI.COM, JAKARTA – Pemerintah Indonesia kembali menggelar booster kedua vaksin COVID-19. Pemberian vaksin dosis keempat ini akan diprioritaskan lebih dulu kepada para tenaga kesehatan karena dinilai yang paling rentan terhadap risiko penularan.

Dosis keempat vaksin COVID-19 yang diberikan ini diharapkan dapat memberi perlindungan ekstra dalam melakukan pelayanan di garda depan oleh tenaga medis.

“Vaksinasi COVID-19 dosis booster ke-2 bagi SDM kesehatan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dan atau di pos pelayanan vaksinasi COVID-19,” tulis Kemenkes dalam SE tentang booster kedua vaksin COVID-19.

Booter kedua ini dilakukan dalam kurun waktu minimal interval selama 6 bulan sejak booster pertama diberikan. Vaksin booster kedua ini bisa dilakukan melalui fasilitas pelayanan kesehatan dan ataupun pos pelayanan vaksinasi Covid-19 yang diselenggarakan.

“Pemberian vaksinasi COVID-19 dosis booster ke-2 tersebut diberikan dengan interval 6 (enam) bulan sejak vaksinasi dosis booster pertama,” tulis Surat Edaran tersebut.

Sementara untuk jenis vaksin yang digunakan merurujuk Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/ 3615 /2022 tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Booster ke-2 Bagi Sumber Daya Manusia Kesehatan dituliskan, vaksin yang diberikan telah mendapatkan Persetujuan Pengguna dalam Kondisi Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM. Serta dengan catatan harus memperhatikan ketersediaan stok vaksin yang ada.

Sebagai informasi dalam pemberian dosis booter kedua ini, BPOM telah mengeluarakan EUA untuk sejumlah jenis vaksin yang akan diberikan. Sebelumnya, kmbinasi pemberian jenis vaksin ini juga telah diumumkan kepada masyarakat. Ada yang akan menggunakan jenis sama dengan dua dosis pertama atau berbeda.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat yang belum, segera booster atau vaksin dosis ketiga. Karena saat ini pandemi COVID-19 belum sepenuhnya terlepas. Dan selama pandemi berlangsung, virus akan terus bermutasi, dan dinamika pandemi akan terus terjadi.

Dari perkembangan vaksinasi booster, bahwa terjadi kenaikan cakupan selama sebulan terakhir. Namun jika ditarik rata-rata dalam 3 bulan terakhir bahwa kenaikan cakupannya dapat lebih dioptimalisasi dan dipercepat.

“Hal ini perlu segera diperbaiki baik dari antusiasme masyarakat maupun pemerintah dan unsur pembantu lainnya sebagai penyedia layanan vaksinasi di tiap daerah,” lanjut Wiku.

Pemerintah Indonesia berkomitmen akan terus konsisten melakukan pengendalian COVID-19 sampai tuntas. Sebagaimana diatur SE Menteri Dalam Negeri, bupati wajib memberlakukan peraturan vaksin booster sebagai syarat memasuki ruang publik. Seperti di perkantoran, pabrik, taman umum, tempat wisata, lokasi seni, budaya, restoran atau rumah makan, kafe, pusat perbelanjaa, mall, pusat perdagangan dan lainnya.

Tetapi ada pengecualian bagi yang tidak bisa di-booster karena alasan kesehatan, atau usia dibawah18 tahun. Hal ini akan terus disesuaikan dengan perluasan cakupan booster kedepannya. Skrining ini dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi Peduli Lindungi. Khusus penderita gangguan kesehatan tertentu wajib memiliki surat keterangan dari dokter dari rumah sakit atau fasilitas kesehatan pemerintah.

Selain peraturan, pemerintah daerah baik Bupati sebagai pelaksana, maupun Gubernur sebagai pengawas wajib mempermudah akses masyarakat untuk divaksin dosis ketiga. Yaitu meningkatkan sentra vaksinasi maupun edukasi yang mengiringinya.

Khusus kepada masyarakat, dimohon kooperatif dengan aturan. Segera datangi sentra vaksinasi terdekat untuk booster. Dan cari informasi sentra vaksinasi terdekat dengan memanfaatkan teknologi internet seperti google maps atau mendatangi fasilitas kesehatan milik pemerintah. Seperti rumah sakit dan puskesmas maupun pada beberapa rumah sakit swasta maupun fasilitas publik.

Kedepannya, dinamika penanganan termasuk kebijakan terkait vaksinasi akan menyesuaikan situasi terkini. Dinamika varian yang menyebar secara global dapat meningkatkan peluang perubahan kebijakan. Dimohon seluruh pemangku kepentingan siap dan selalu mengikuti perkembangannya.

“Untuk itu saya memohon agar kita kembali membangun semangat kolaborasi pentahelix antara akademisi, wiraswata, masyarakat, pemerintah, dan media. Jangan sampai buah perjuangan kita melawan COVID-19 yaitu terkendalinya kasus hampir selama 3 bulan lalu dapat berubah dalam waktu yang cepat dan kembali tidak terkendali akibat kelalaian kita,” tegas Wiku.

 

Baca berita lainnya : Lawan Covid : Vaksin Jadi Rekomendasi Pakar Dunia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *