Survei indEX: Kepuasan Terhadap Kinerja Jokowi Capai 80,9 persen

jokowi
HARIANTERKINI.COM – Gejolak kenaikan harga berbagai komoditas khususnya terkait pangan dan energi tengah menghantui dunia. Di dalam negeri, harga minyak goreng masih cukup tinggi, belum kembali ke harga tahun lalu. BBM jenis non-subsidi dan listrik untuk golongan tertentu telah dinaikkan, sedangkan BBM subsidi dibatasi penggunaannya. Jokowi
Disrupsi ekonomi yang melanda dunia diperparah oleh perang di Ukraina, membuat rantai pasok terganggu di mana-mana. Indonesia yang saat ini memimpin Presidensi G20 ditantang untuk memberikan solusi perdamaian dan pemulihan ekonomi dari ancaman krisis. Atas dasar itu, Presiden Joko Widodo memutuskan untuk melakukan kunjungan ke Ukraina dan Rusia.

BACA JUGA : Pemulihan Ekonomi Indonesia Mencegangkan Dunia

Usai menghadiri pertemuan G7 di Jerman, Jokowi Widodo bersama ibu negara memasuki zona perang untuk bertemu dengan Presiden Zelensky dan meninjau langsung kota-kota di Ukraina yang rusak parah. Setelah itu Joko Widodo menemui Presiden Putin di Rusia, untuk meminta dibukanya akses ekspor pangan Ukraina serta jaminan atas pasokan pupuk pertanian dari Rusia.
Jokowi tercatat sebagai pemimpin Asia pertama yang mengunjungi Ukraina pasca-invasi. Determinasi Jokowi dalam upaya menciptakan perdamaian dunia dan menyelamatkan dunia dari krisis mendapat apresiasi publik. Temuan survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Joko Widodo sangat tinggi, mencapai 80,9 persen.
Bahkan di antaranya 7,1 persen merasa sangat puas. Kepuasan publik bertahan cukup tinggi selama paruh awal 2022, setelah sebelumnya sempat anjlok hingga 60,8 persen yang dipicu oleh varian delta pada gelombang kedua Covid-19. Sesudahnya kenaikan kasus Covid-19 akibat varian Omicron dan subvarian BA.4-BA.5 tidak terlalu dirasakan dampaknya oleh masyarakat.
“Ketegasan Joko Widodo dalam menjaga perdamaian dan menyelamatkan dunia dari ancaman krisis ekonomi berbuah pada tingginya kepuasan publik,” ungkap Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni dalam siaran pers di Jakarta, pada Kamis (14/7). Sebanyak 18,1 persen publik merasa tidak puas, di antaranya 1,9 persen tidak puas sama sekali, dan tidak tahu/tidak jawab 1,0 persen.

 

Berusaha Damaikan Dunia

Sebelum-sebelumnya Jokowi kebanyakan absen dalam berbagai forum dunia, dengan lebih fokus pada pembangunan di dalam negeri. Presiden Joko Widodo baru memulai debut internasional setelah Indonesia mendapat giliran memimpin G20. Gelombang pandemi yang disusul dengan perang di Ukraina menjadi rentetan persoalan global yang harus dihadapi Jokowi dalam pemerintahan periode kedua.

jokowi

Di tengah tekanan negara-negara Barat untuk memberi sanksi kepada Rusia, Jokowi berusaha menghadirkan pihak-pihak yang bertikai dalam forum-forum G20. Jokowi bahkan mengundang Putin maupun Zelenky dalam KTT G20 yang bakal berlangsung di Bali pada November mendatang. Dengan memegang teguh prinsip bebas aktif, Presiden Joko Widodo terlibat langsung dalam mediasi konflik kedua negara.
Desakan Presiden Joko Widodo agar pasokan pangan dan pupuk tidak terganggu juga menyuarakan kepentingan negara-negara berkembang yang banyak bergantung pada Rusia dan Ukraina. Indonesia sendiri banyak mengimpor gandum dari Ukraina, sedangkan bahan baku pupuk dari Rusia sangat dibutuhkan untuk pertanian khususnya beras.
“Publik domestik dan internasional masih akan melihat apakah kepemimpinan Jokowi dalam Presidensi G20 mampu menciptakan perdamaian dunia dan pemulihan ekonomi pasca-pandemi,” tandas Vivin. Jika berhasil, diyakini bahwa publik akan semakin puas terhadap Joko Widodo dan Indonesia bakal makin menempati posisi strategis dalam percaturan global.

 


sumber : Liputan6.com

Table of Contents

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *