Disaat Yang Lain Keok Pemulihan Ekonomi Indonesia Berjalan Baik dan Dilirik Investor Global

ekonomi
HARIANTERKINI.COM – Mobilitas dan kegiatan Ekonomi masyarakat sudah mulai kembali normal sehingga berdampak kepada kepercayaan masyarakat dari sisi konsumsi. Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Lana Soelistianingsih mengatakan, indeks kepercayaan konsumen terlihat lebih tinggi dari sebelum pandemi Covid-19 dan menjadi penggerak perekonomian.
“Jadi ketika rumah tangga mempunyai kepercayaan konsumsinya, ada potensi ekonomI kita masih berjalan baik,” kata Lana dalam Kelas Cuan Bersama LPS yang ditayangkan CNBC Indonesia TV, Senin (11/7/2022).

BACA JUGA : SRI MULYANI SELAMATKAN INDONESIA DARI HUTANG

Dia mengungkapkan, pertumbuhan ekonomI Indonesia lebih baik dibandingkan negara lainnya, seperti Inggris, Amerika Serikat (AS), bahkan Prancis. Optimisme terhadap perekonomian Indonesia juga dicerminkan oleh lembaga dunia. Selain itu, perkembangan ekonomi Indonesia pun relatif stabil di kuartal II-2022.
“Bahkan IMF per April 2022 prediksi 5,4%, Bank Dunia 5,1%. Jadi rata-rata sekitar 5% ekonomi kita ada perbaikan. Ditambah lagi 4 Juli kemarin, lembaga pemeringkat rating, untuk kredit rating Indonesia BBB+. Jadi kalau negara lain misalnya dana pensiun ingin berinvestasi di Indonesia, mereka melihat bagaimana rating di Indonesia,” kata Lana.
Dia menyebutkan tidak ada keraguan investasi global ke Indonesia. Meski demikian, ada beberapa risiko yang menurutnya perlu dicermati, seperti konflik geopolitik, stagflasi, perkembangan ekonomi China, hingga penanganan pandemi Covid-19 yang memengaruhi kegiatan masyarakat.
pada kesempatan terpisah  Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menegaskan Indonesia satu dari sedikit negara yang mengalami pertumbuhan Perekonomian di saat badai Covid-19. Indonesia mampu melanjutkan tren positif, dengan mencapai pertumbuhan ekonomI 5,1% pada kuartal I 2022. Ekspor Indonesia, tumbuh sebesar 16,2% dan neraca perdagangan Indonesia mencapai US$ 16,89 miliar, tertinggi dalam 15 tahun terakhir. Hal tersebut diungkap Airlangga Hartarto, dalam sambutannya secara virtual pada pembukaan 2nd Sherpa Meeting atau Pertemuan Sherpa ke-2di Labuan Bajo, Minggu (10/7/2022).
Kemajuan itu memungkinkan Indonesia merebut kembali statusnya sebagai negara berpenghasilan menengah ke atas. Meskipun demikian, jika hanya sekedar pulih perekonomiannya, tentu saja tidak ada artinya.
“Indonesia meminta dukungan Anda untuk memastikan dunia pulih bersama, sehingga kita semua dapat berdiri lebih kuat menghadapi tantangan ke depan,” tegas Menko Airlangga.
Airlangga berharap negara-negara anggota G-20 atau Group of wenty (G-20), sebagai forum perekonomian global utama, harus bertindak bersama mengatasi tantangan global yang multidimensi dan saling terkait.
Hal tersebut dikarenakan berbagai risiko dan tantangan global terus meningkat dan memicu pelambatan pemulihan perekonomian global. Tantangan tersebut terkait The Perfect Storm atau 5C yakni COVID-19, Conflict, Climate Change, Commodity Price, serta Cost of Living.
Pertumbuhan ekonomi global dikatakannya telah diprediksi turun. Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhannya hanya mencapai 2,9%. Perekonomian negara-negara berkembang akan mencapai tingkat pertumbuhan 3,4% pada 2022, setengah dari tingkat pertumbuhan 2021.

Table of Contents

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *