Informasi Terkait Varian Baru Virus Corona

HARIAN TERKINI:  – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memastikan penyebaran Covid-19 tidak memengaruhi penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 di Papua.  Karena sejumlah tindak lanjut sudah disiapkan pemerintah diantaranya untuk kasus Covid-19, akan dilakukan isolasi serta pelacakan kontak.

 

Mencuatnya informasi adanya varian baru virus Corona yang menulari atlet PON XX tidak perlu menimbulkan kekhawatiran karena telah adanya kepastian akan kesiapan Nakes sekaligus dukungan layanan kesehatannya.

Perlu diketahui dengan benar terkait informasi perkembangan virus Corona ini. Sampai dengan awal Oktober 2021, kasus varian baru yaitu Alpha, Beta, Delta di Indonesia mencapai 3.247 orang pada 2 Oktober 2021 telah tersebar di 34 Provinsi.  Sebelumnya pada Sabtu (25/09/2021) jumlah kasus varian baru di Indonesia masih 3.032 orang.

Berdasarkan total kasus varian baru virus corona yang mengalami peningkatan, kasus varian Delta mendominasi yaitu sebanyak 3.160, lalu Alpha sebanyak 65, dan Beta 22.  Jadi 1.072 Kasus varian baru Covid-19 paling banyak ditemukan di DKI Jakarta sebanyak 1.072, kemudian disusul Jawa Barat 474, Kalimantan Timur 299, Jawa Tengah 203, dan NTT 102.

Kasus virus corona bermutasi menjadi berbagai jenis varian baru diketahui sejak akhir 2020 hingga akhir pertengahan September 2021, diketahui ada 9 mutasi yang dihasilkan oleh virus corona,
  1. Varian Mu, pertama kali diidentifikasi di Kolombia pada Januari 2021.
  2. Varian Eta, pertama kali terdeteksi di beberapa negara pada Desember 2020.
  3. Varian Iota, pertama kali terdeteksi di AS pada November 2020.
  4. Varian Kappa, pertama kali terdeteksi di India pada Oktober 2020.
  5. Varian Lambda, pertama kali terdeteksi di Peru pada Desember 2020.
  6. Varian Delta, pertama kali terdeteksi di India pada Oktober 2021.
  7. Varian Alpha, pertama kali terdeteksi di UK pada September 2020.
  8. Varian Beta, pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada Mei 2020.
  9. Varian Gamma, pertama kali terdeteksi di Brasil pada November 2020.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pertama disebut Variants Of Interest (VOI) yaitu Mu, Eta, Iota, Kappa, dan Lambda.   Kelompok kedua disebut Variants Of Concern (VOC) yaitu Delta, Alpha, Beta, dan Gamma.  Dalam situs resmi WHO menyebut tengah memantau sejumlah varian baru Covid-19, salah satunya varian R.1 yang pertama kali ditemukan dibanyak negara pada Januari 2021. Sementara dalam Health disebut varian R.1 ditemukan di Jepang pada tahun 2020, dan menyebar ke negara lain, termasuk Amerika Serikat.

Amesh A. Adalja, MD, peneliti senior di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health’s Center for Health Security, mengatakan varian R.1 merupakan versi virus Covid-19 yang mengalami mutasi terkait dengan perubahan fungsi dari virus.  Dan identifikasi strain baru tidak harus disikapi dengan panik meskipun dapat menimbulkan ancaman karena kecil kemungkinan varian R.1 akan menyalip varian Delta sebagai mutasi virus virus corona yang paling parah atau dapat ditularkan.

Oleh karena itu, perlu tahu adanya semangat Ramon Lorenzo Redondo, asisten profesor peneliti penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas Feinberg Northwestern, tentang adanya cara terbaik menjaga diri dari varian Delta, R.1, atau jenis varian Covid-19 jenis apapun, adalah dengan mendapatkan vaksinasi lengkap dan terus mempraktikkan tindakan pencegahan yang direkomendasikan, seperti penggunaan masker di tempat umum.  Menghentikan/melindungi diri dari infeksi juga merupakan metode paling efektif untuk menghentikan virus agar tidak terus bermutasi.

Semangat Sehat, Semangat Protkes.

 

Baca Juga : Pelaksanaan PON XX/2021 Papua Hingga 15 Oktober 2021

Baca Juga : HUT TNI, Jokowi: Keberhasilan Penanganan Covid-19 tidak Terlepas Dari Peran Besar TNI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *