Arsjad Rasjid Optimistis Ekonomi Bangkit Dan Tetap Survive Di Masa Pandemi Covid-19

arsjad rasjid-optimis-ekonomi-bangkit

HarianTerkini.com – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid optimistis ekonomi Indonesia akan kembali bangkit dan tetap survive di masa sulit pandemi Covid-19 sekarang ini. Arsjad Rasjid pun menilai wajar posisi Indonesia turun kelas menjadi negara menengah bawah di Juli 2021 ini akibat penyebaran virus yang berasal dari Wuhan tersebut.

Arsjad Rasjid saat di konfirmasi mengatakan “Harus diingat, pandemi ini cakupannya global. Bukan hanya Indonesia, jadi yang terdampak ya semua negara, tidak ada pengecualian. Artinya kontraksi ekonomi juga terjadi di semua negara. Jadi kita bisa mengerti jika pendapatan per kapita Indonesia juga mengalami penurunan,”.

Menurutnya, jika dilihat tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia memang mengalami kontraksi sebesar -2,1 persen. Namun, kata dia hal itu ditopang oleh kebijakan fiskal yang akomodatif, juga APBN yang responsif terhadap dinamika yang terjadi.

“Boleh dibilang, perekonomian kita tercatat masih lebih baik dibanding dengan negara lain,” imbuh Arsjad Rasjid.

Dia mencontohkan beberapa negara yang kontraksi perekonomiannya melebihi Indonesia, yakni Thailand pada 2020 terkontraksi -6,1 persen, Filipina -9,5 persen, dan Malaysia -5,6 persen. Sementara India pada 2020 terkontraksi -8,0 persen, Afrika Selatan -7,0 persen, dan Brasil -4,1 persen.

“Yang jelas Kadin Indonesia dan teman-teman dunia usaha optimistis perekonomian Indonesia mampu bangkit dari dampak pandemi. Yang terpenting sekarang ini adalah bergotong royong semua, memperkuat kolaborasi untuk bersama-sama memenangkan perang melawan pandemi,” ujar Ketua KADIN yang baru dilantik ini.

KADIN Bantu Pemerintah

Dia menegaskan bahwa dunia usaha dan sektor swasta harus bahu-membahu bergerak membantu pemerintah untuk mengatasi situasi pandemi Covid-19 ini dan terlibat dalam pemulihan kesehatan. Misalnya, dalam hal ini KADIN Indonesia telah melakukan percepatan Vaksinasi Gotong Royong.

Untuk sementara ini, peserta kegiatan vaksinasi gotong-royong hanya karyawan perusahaan. Ke depan diharapkan pihak perusahaan juga ikut terlibat melakukan vaksinasi untuk masyarakat.

Arsjad Rasjid juga memaparkan bahwa lebih dari 28.000 perusahaan telah mendaftar keikutsertaan dalam Vaksinasi Gotong Royong dengan total 10,5 juta peserta yang mencakup karyawan dan keluarga karyawan.

“Namun, alokasi yang diberikan kepada Kadin untuk tahap satu baru mencapai 330.000 dosis untuk 165.000 peserta dan di tahap dua mencapai 600.000 dosis untuk 300.000 peserta,” kata Arsjad dalam siaran persnya.

Dia menambahkan vaksin ini telah dialokasikan ke perusahaan yang mendaftar. Selanjutnya, untuk tahap tiga pada Juli, Kadin diminta untuk dapat mengalokasikan 1 juta dosis untuk 500.000 orang peserta.

Arsjad berharap agar vaksin untuk program Gotong Royong bisa kian bertambah jumlahnya dan cepat pelaksanaannya. Dengan demikian kebutuhan alokasi vaksin bagi perusahaan-perusahaan yang sudah mendaftar dapat dipenuhi.

“Program vaksinasi gotong royong adalah upaya dari Kadin untuk berkontribusi kepada bangsa,” katanya.

Kadin berkomitmen untuk mempercepat pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong bagi sektor swasta sebagai upaya untuk mendukung target kekebalan komunitas komunal (herd immunity).

Menurut dia, selain vaksinasi, Kadin juga ikut  berpartisipasi dengan membantu ketersediaan oksigen.

“Dan kini kami juga terlibat memberikan bantuan tabung-tabung oksigen untuk ruang-ruang darurat perawatan pasien Covid-19. Kami juga tengah menggagas untuk mendirikan rumah sakit darurat penanganan Covid-19,” ungkapnya.

Sejalan dengan itu, Arsjad Rasjid menegaskan, KADIN Indonesia akan terus memainkan peran strategis menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi dengan terus mendorong pengembangan pengusaha nasional, termasuk memperkuat UMKM serta mengembangkan kompetensinya.

“Yang harus kita ingat, dalam situasi saat ini, tak hanya perusahaan dalam skala besar yang harus kita selamatkan. Namun juga usaha dalam skala mikro, kecil dan menengah,” pungkasnya.

Baca juga : Sri Mulyani Optimis Ekonomi Indonesia “Growth” Diatas 7 % Pada Kuartal II 2021

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *