Keputusan Terbaik Terkait Vaksin AstraZeneca

HARIAN TERKINI: – Menteri Kesehatan RI telah memutuskan untuk menunda sementara distribusi vaksin AstraZeneca di tanah air setelah sejumlah negara di Eropa menghentikan sementara penggunaan vaksin ini.

 

Keputusan terbaik, sebagai bentuk kesungguhan dan perhatian serta kehati-hatian pemerintah terhadap seluruh masyarakat Indonesia.

Menyusul isu adanya informasi adanya sejumlah negara Eropa menghentikan sementara penggunaan vaksin ini setelah muncul sejumlah laporan terkait penggumpalan darah yang dikaitkan dengan penyuntikan vaksin ini.

Dalam perkembangannya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI saat ini melakukan kajian terhadap vaksin tersebut.  Proses kajian vaksin AstraZeneca dilakukan BPOM bersama Komnas Penilai Obat, Komnas PP KIPI, dan ITAGI.

Kajian ini dilakukan setelah ada isu keamanan kejadian pembekuan darah (blood clot cases) termasuk 2 (dua) kasus di Austria dan Denmark pasca penyuntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca batch tertentu yaitu ABV5300, ABV3025 dan ABV2856.  Sebelumnya telah terdapat 17 juta orang di 27 negara Uni Eropa dan Inggris yang disuntik dosis I vaksin AstraZeneca.  Selanjutnya WHO kini juga sedang melakukan kajian mendalam.

BPOM juga merilis bahwa vaksin AstraZeneca yang dimiliki Indonesia saat ini berbeda batch dengan yang digunakan di negara-negara Eropa yang diduga menyebabkan pembekuan darah. Vaksin Covid-19 AstraZeneca telah diterima Indonesia melalui Covax Facility diproduksi di Korea Selatan.

Jadi vaksin Covid-19 AstraZeneca dengan nomor batch ABV5300, ABV3025 dan ABV2856 tersebut tidak masuk ke Indonesia.  BPOM juga mengungkapkan bahwa secara umum manfaat vaksin Covid-19 AstraZeneca lebih besar dari risikonya, namun untuk kehati-hatian BPOM belum memberikan izin penggunaan vaksin tersebut.   Kita tunggu perkembangannya yang terbaik…sebagai bentuk kehatian-hatian untuk kita bersama.

Baca Juga :  HOAX VAKSIN COVID-19 KEDALUWARSA?? BAGAIMANA PENDAPAT KEMENKES?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *