Beras Dan Impor Beras Untuk Tahun 2021

HARIAN TERKINI : – Dalam sejarah pemerintahan Indonesia, komoditas beras menjadi prioritas utama. Dalam hal ini, strategi kebijakan beras Indonesia berfokus pada upaya meningkatkan produksi dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat.

Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok beras nasional menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2021 dalam kondisi aman, seiring sebagian besar lahan padi di seluruh Indonesia memasuki masa panen raya pada bulan Maret-April 2021.

Dan berdasarkan prognosa ketersediaan dan kebutuhan pangan pokok, ketersediaan beras hingga bulan Mei 2021 diperkirakan hampir mencapai 25 juta ton. Stok beras hingga Desember 2020 tercatat sebanyak 7,389 juta ton. Sementara itu perkiraan produksi dalam negeri mencapai 17,5 juta ton dan perkiraan kebutuhan sebanyak 12,336 juta ton.   Sehingga menjelang bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H tersebut,  Kementan akan menjalankan strategi untuk menjamin penyediaan pangan termasuk beras.

Baca Juga: Kenapa Pemerintah Masih Impor Beras? Ini alasannya…

Kemudian bagaimanakah dengan setelah hari Raya Idul Fitri sampai dengan Hari Natal pada Desember 2021 nanti.

Oleh karena itu, menjaga ketersediaan beras di dalam negeri merupakan hal penting untuk dilakukan agar harganya bisa tetap terkendali, melalui dua kebijakan untuk penyediaan beras dalam negeri. Pertama, melakukan impor beras sebanyak 500.000 ton untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan 500.000 ton lagi sesuai kebutuhan Bulog. Kedua, penyerapan gabah oleh Bulog dengan target setara beras 900.000 ton saat panen raya pada Maret-Mei 2021, dan 500.000 ton pada Juni-September 2021.

Dan berdasarkan data BPS, produksi beras nasional alami kenaikan tipis 0,07 persen menjadi mencapai 31,63 juta di 2020. Kenaikan produksi pun diperkirakan berlanjut di 2021. Potensi produksi beras sepanjang Januari-April 2021 diperkirakan mencapai 14,54 juta ton, naik 3,08 juta ton atau 26,84 persen dibandingkan produksi pada periode sama di 2020 yang sebesar 11,46 juta ton.  Angka produksi tahun 2021 tersebut masih bersifat ramalan karena masih ada kemungkinan mengalami kenaikan atau bahkan penurunan, terlebih mengingat kondisi curah hujan yang tinggi di sejumlah daerah Indonesia.

Impor beras akan digunakan untuk menambah cadangan memastikan pasokan terus terjaga atau menyebutnya dengan istilah iron stock.   Alokasi impor beras tahun 2021 ini tentunya dilakukan sebagai antisipasi atas pandemi covid-19 yang berkepanjangan.

Baca Juga : BPS : Sinyal Ekonomi Indonesia Akan Semakin Kuat Berkat Ekspor dan Impor

Bahkan dari Badan Pangan Dunia, FAO (Food and Agriculture Organization) sendiri ada potensi krisis pangan dan semua negara telah diingatkan harus menjaga ketersediaan dan merilis penyusutan hasil pertanian di berbagai negara. Termasuk di Vietnam (yang biasa ekspor beras ke Indonesia), kini berbalik impor beras untuk menjaga stok pangan.  Oleh karena itu, importasi pun dilakukan untuk memastikan pemerintah bisa terus menyalurkan beras ketika ada gangguan pasokan dari produksi di dalam negeri.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyampaikan beras impor tersebut tak akan digelontorkan ke pasar saat periode panen raya, melainkan ketika ada kebutuhan mendesak seperti bansos ataupun operasi pasar untuk stabilisasi harga.

Baca Juga : MENDAG : Impor Beras Tidak Akan Menghancurkan Harga Beras Petani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *