KALIMANTAN DAN IBU KOTA NEGARA BARU

PROGRES PEMBANGUNAN IKN NUSANTARA MENCAPAI 29 PERSEN
HARIANTERKINI.COM:   Negara kita, negara Indonesia tercinta terkenal sebagai negara kepulauan dengan memiliki lebih dari 17.000 pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.  Dari ribuan pulau tersebut tentunya terdapat beberapa pulau besar dengan luas belasan hingga ratusan ribu kilometer persegi, yaitu Papua, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Jawa, Timor, Halmahera, Pulau Seram, Sumbawa, dan Flores.
Pulau Kalimantan sebagai salah satu pulau terbesar dengan luas 743.330 km2 tersebut bersisian dengan dua negara lain, yakni negara Brunei dan Malaysia, dengan bagian terbesar dari pulau itu merupakan bagian wilayah Indonesia.
Nah…topik terkait Kalimantan dan Ibu Kota Negara ini beberapa kali menjadi peringkat teratas dalam trending baik di Media sosial dan media online.  Memang hal wajar apalagi di era kemajuan teknologi yang sangat pesat, satu topik pembahasan akan ataupun dapat menjadi perhatian yang mengundang pro dan kontra di masyarakat, karena kepentingan dan pandangan masing-masing dari seluruh pihak.
Lantas apa hubungannya pulau Kalimantan dengan Ibu kota Negara.  Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Ibu Kota  didefinisikan sebagai kota tempat kedudukan pusat pemerintahan suatu negara atau tempat dihimpun unsur administratif eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Keberadaan ibu kota dalam suatu negara biasanya menjadi simbol identitas bangsa yang membentuk negara tersebut.  Sehingga sejatinya bahwa pembangunan Ibu Kota Negara baru merupakan wujud perubahan peradaban Indonesia dengan menghadirkan konsep pembangunan Indonesia sentris.  Melalui pembangunan Ibu Kota Negara maka pembangunan dan angka perekonomian daerah yang tinggi nantinya tidak lagi hanya terpusat di Pulau Jawa.
Perlu dipahami pembangunan Ibu Kota Negara di Kalimantan adalah pemerataan baik dari sisi ekonomi, penduduk, maupun pembangunan.  Karena saat ini, semuanya ada di Jawa, 58 persen (PDB ekonomi), dan 56 persen penduduk Indonesia itu ada di Jawa.  Jadi bisa dibayangkan betapa sangat padatnya Pulau Jawa sehingga perlu dilakukan pemerataan pembangunan tidak Jawasentris.
Juga berdasarkan data tahun 2022, Jakarta dan sekitarnya terkenal sebagai pusat segalanya (pemerintahan, politik, industri, perdagangan, investasi, teknologi, budaya dan lain-lain). Perputaran uang di Jakarta mencapai 70 persen yang luasnya hanya 664,01 km² atau 0.003 persen dari total luas daratan Indonesia 1.919.440 km².  Sementara jumlah penduduknya 11,25  juta jiwa atau setiap 1 km persegi tanah di Jakarta Pusat dihuni oleh 23.249 jiwa 3,9 persen dari jumlah penduduk Indonesia 275.361.267 juta jiwa.
Dan pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan bukan lagi sekedar pemindahan fisik terkait bangunan atau gedung-gedung pemerintahan namun pemindahan budaya kerja dan pola pikir baru disertai dengan sistem dan sumber daya manusia yang tentunya secara bersama-sama akan dipersiapkan dengan baik.
Oleh karena itu, dukungan masyarakat dan selalu berperan aktif serta menjadi bagian penting dari sejarah terwujudnya Ibu Kota Negara Nusantara menjadi sangat penting dalam pembangunan Ibu Kota Negara tersebut.  Pemindahan ibu kota sebagai upaya untuk mewujudkan pembangunan yang Indonesia sentris sekaligus mendorong pemerataan ekonomi dan untuk mewujudkan yang namanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Bersama-sama bekerja keras dalam mewujudkan pembangunan Ibu Kota Negara sebagai pintu gerbang percepatan pembangunan di pulau Kalimantan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *