BACA JUGA : UTANG INDONESIA LEBIH TERKENDALI DARI NEGARA LAIN
1. Situasi pandemik terus dijaga agar tetap kondusif
Febrio menambahkan, situasi pandemik yang kondusif menjadi salah satu prasyarat penting agar kepercayaan masyarakat dalam melakukan aktivitas ekonomi sosial terus terjaga. Salah satu cara yang terus ditempuh pemerintah adalah dengan mendorong vaksinasi kepada masyarakat. Saat ini, vaksinasi dosis pertama telah mencapai 74,2 persen populasi dan dosis kedua sebesar 62,1 persen populasi. “Saat ini, risiko perekonomian global telah bergeser dari krisis pandemik ke potensi krisis energi, pangan, dan keuangan. Pemerintah Indonesia akan terus menjaga agar kinerja ekonomi domestik terus menguat meski di tengah berbagai tantangan global,” ucap Febrio.
2. Pertumbuhan ekonomi dunia bakal melambat
“Berbagai risiko global mengalami peningkatan, khususnya pascaterjadinya perang di Ukraina. Konflik geopolitik tersebut telah membuat tekanan inflasi global semakin persisten, terutama didorong oleh lonjakan harga komoditas energi dan pangan serta disrupsi suplai,” ujar Febrio. Upaya berbagai negara untuk mengendalikan inflasi melalui pengetatan kebijakan moneter yang lebih cepat dan tajam, terlebih di negara maju seperti AS, juga berpotensi menciptakan pengetatan likuiditas global dan mendorong kenaikan biaya pinjaman (cost of fund).Hal tersebut turut membuat prospek pemulihan ekonomi global ke depan dibayangi oleh tantangan yang besar.