Tunda Pemilu? PDIP kokoh memegang konsitutsi !!!

pdip
HARIANTERKINI.COM – Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tegaskan sikap PDIP terkait wacana Perpu Penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) sesuai arahan Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum.

Hal tersebut ia sampaikan seusai menghadiri Pidato Inspiratif Tokoh Nasional pada Wisuda ke 110 Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang diadakan di Gedung Auditorium Prof Wuryanto, Kampus Unnes, Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang pada Rabu (9/3/2022).

Ia menyatakan sikap PDIP perjuangan tersebut menjadi kesadaran berpartai, berpolitik, harus kokoh memegang konsitutsi sebagai roh.

“Ada jiwanya, ada spiritnya yang mengatur kehidupan bersama sebaagi bangsa,” ujarnya sesuai acara wisuda.

Penundaan Pemilu nantinya akan berimplikasi pada perpanjangan masa jabatan pejabat negara dan hal ini tidak senafas dengan upaya membangun kultur demokrasi yang sehat, tersebut termasuk mekanisme periodisasi masa jabatan presiden selama 5 tahunan dalam regenerasi kepemimpinan nasional Indonesia.

“Itu dimulai dari bawah ke atas, itu kualitas demokrasi yang harus dihormati. Jadi ketika kultur dirombak maka bisa menciptakan krisis, ini yang tidak diinginkan oleh PDIP,” tambahnya.

Adapun terkait Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Penundaan Pemilu, secara umum ia mengatakan Perpu untuk hal atau kepentingan yang memaksa.

Sedangkan wacana Perpu Penundaan Pemilu tidak memilikii poin kepentingan yang mendesak.

Penundaan Pemilu sendiri merupakan ranah konstitusi dan harus memiliki dasar hukum melalui amandemen.

“Sementara sekarang ini hal atau kepentingan yang memaksa saat ini ialah pandemi. Pak Jokowi sedang mendorong bagaimana agar dampak pandemi dan implikasi Perang Rusia dan Ukraina yang berdampak terhadap inflasi dan kenaikan harga kebutuhan pokok dapat diatas. Itu skala prioritas pemerintah saat ini dan tengah menyiapkan kepemimpinan Indonesia di G20,”  ujarnya.

Hasto sendiri dalam pidatonya menyampaikan pandangan terkait Perguruan Tinggi sebagai City of Intellect, maka semangat membangun kepemimpinan dimulai dari Perguruan Tinggi atau dari kampus.

Pada kesempatan yang sama, Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhan menyatakan Hasto merupakan sosok kepemimpian intelektual yang sangat relevan dengan apa yang dibangun oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) yakni Merdeka Belajar dan kampus Merdeka.

“Kami bangun sinergi kemajuan perguruan tinggi saat ini, termasuk sinergi dengan masyarakat dan media untuk menggelorakan semangat yang digelorakan beliau agar Indonesia menjadi pemimpin dunia,” terangnya. (*)

BACA JUGA : NTB PPKM Level 1, Penonton MotoGP Dari Luar Negeri Tetap Wajib Tes PCR

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *