Menkes : Kasus Kematian (Death Case) Terjadi 15 – 20 Hari Sesudah Puncak Covid 19

menkes-kasus-kematian-terjadi-15-20-hari

HarianTerkini.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan dari perawatan pasien Covid-19, pihaknya telah menganalisis kematian (death case) pasien Covid-19 dengan melakukan perbandingan dengan negara lain, yakni puncak dari kasus kematian akan terjadi pada 15-20 hari sesudah puncak Covid-19.

Menkes Budi, pada saat memberikan keterangan kepada pers seusai Ratas Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara daring, seperti yang dilansir HarianTerkini.com, “Jadi walaupun di beberapa provinsi seperti DKI Jakarta, sudah mulai menurun, Bali juga sudah mulai menurun tapi puncak kematiannya baru akan terjadi dua minggu sesudahnya,”

Budi mengatakan, pasien Covid-19 yang meninggal kebanyakan belum divaksin atau vaksinasi baru sekali dan juga faktor komorbid dan lansia. Untuk itu, Budi mengimbau masyarakat yang belum melakukan vaksinasi segera divaksinasi.

“Jadi sekali lagi kami mengulangi lagi, terus menerus segera ya divaksin. Vaksinnya juga harus lengkap minimal dua kali, kalau ada teman-teman kita yang lansia didorong agar bisa cepat divaksin,” ucapnya.

Selanjutnya, Menkes Budi juga mengatakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melakukan kerja sama dengan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan agar warga yang mempunyai komorbid bisa diidentifikasi lebih dini.

“Jadi walau kasusnya ringan tapi bisa segera langsung masuk karpet merah di rumah sakit-rumah sakit kita,” ujar Budi.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin juga mengatakan kasus Corona di Jawa dan Bali saat ini sudah mengalami penurunan. Sedangkan, dia menambahkan, kasus Corona bergerak naik di luar Jawa dan Bali.

“Kami juga sudah melihat karena proporsinya Jawa-Bali sudah menurun sehingga di luar Jawa-Bali naik, sehingga tadinya perbandingannya 97% Jawa-Bali, 3% luar Jawa-Bali, sekarang sudah jadi 72%/28%, sehingga akan terjadi pergeseran ke sana,” kata Budi Gunadi dalam jumpa pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (21/2/2022).

Budi juga menjelaskan mengenai kasus kematian akibat Corona. Budi menyebut bahwa puncak kematian varian Omicron diperkirakan akan terjadi 15 hingga 20 hari setelah puncak kasus terjadi.

“Untuk dari sisi perawatan kami sudah melakukan perbandingan dengan negara-negara lain biasanya puncak yang wafat itu akan terjadi 15-20 hari sesudah puncak kasus, jadi walaupun di beberapa provinsi seperti DKI Jakarta sudah mulai menurun, Bali juga sudah mulai menurun tetapi puncak kematiannya baru akan terjadi 2 minggu sesudahnya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Budi menambahkan bahwa kasus kematian akibat Corona banyak dialami oleh pasien yang belum menerima vaksinasi ataupun belum vaksinasi lengkap. Oleh sebab itu, Budi meminta agar warga segera divaksinasi.

“Dan kami juga mengamati yang meninggal itu adalah banyak yang belum divaksin, atau vaksinasinya baru sekali ada komorbid dan lansia. Jadi sekali lagi kami mengulangi lagi terus-menerus, segera divaksin, vaksinnya juga harus lengkap minimal 2 kali dan kalau ada teman-teman kita lansia didorong agar lebih cepat divaksin,” tutur dia.

Baca juga : Burhanuddin Muhtadi, 70% Masyarakat Puas Dan Tanggapan Positive Terhadap Kinerja Jokowi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *