Ganjar Pranowo Dan Komnas HAM Sepakati 3 Hal Penyelesaian Wadas … Salute !!!

ganjar pranowo-komnas-ham-sepakati-3-hal

HarianTerkini.com – Ada tiga hal yang disepakati Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bersama Komnas HAM untuk menyelesaikan kasus Wadas terkait dengan rencana pembangunan Bendungan Bener.

“Tiga agenda itu yakni evaluasi teknis, pendekatan agar tidak terjadi kekerasan, dan pemulihan kondisi warga agar kembali guyub rukun,” kata Ganjar Pranowo saat dijumpai dikediamannnya di Semarang.

Ganjar Pranowo menjelaskan, evaluasi teknis yang dilakukan antara lain terkait isu lingkungan, isu penambangan, serta melibatkan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) sebagai institusi yang mengerjakan.

“Saya senang tadi ada informasi KPAI mau diajak masuk itu bagus. Nanti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga kami minta untuk masuk,” ujarnya.

Ganjar akan kembali mengunjungi Desa Wadas dalam waktu dekat untuk membangun komunikasi dengan warga setempat.

“Kami juga akan coba berdiskusi dengan warga sehingga betul-betul mereka nyaman bisa berkomunikasi,” ucapnya.

Orang nomor satu di Jateng itu berterima kasih kepada Komnas HAM yang terus memberikan masukan, termasuk tokoh Nahdlatul Ulama Imam Aziz.

“Prinsipnya adalah menyiapkan sebaik-baiknya informasi yang akan disampaikan dengan gampang dan gamblang untuk dipahami warga Wadas,” ujarnya.

Anggota Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara mengapresiasi sikap Ganjar yang berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan di Desa Wadas dengan baik.

Komnas HAM terus mengawasi dan siap memfasilitasi dialog antara Pemprov Jateng dengan warga Desa Wadas.

“Pak Gubernur komitmen untuk menjalankan itu semua dan Komnas HAM nanti juga akan terus mengawasi bagaimana pelaksanaan komitmen tersebut,” katanya.

Kasus Wadas Jangan Di Politisasi

Sementara itu,  Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf meminta polemik yang terjadi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah tidak dipolitisasi. Apalagi membingkai peristiwa yang dalam dua hari terakhir menyita perhatian berbagai pihak tersebut merupakan potret bahwa pemerintah menindas rakyat.

“Kita tidak perlu berlebihan dan tergesa- gesa mempolitisasi masalah semacam ini sebagai masalah antara pemerintah dengan rakyat, masalah pemerintah menindas rakyat dan sebagainya,” ungkapnya, saat memberikan sambutan secara virtual, pada Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah dan Harlah NU ke 99.

Pria yang akrab disapa Gus Yahya ini menvatakan, seluruh pihak mesti bersama- sama membangun komunikasi yang baik guna mencari jalan keluar atas problem yang masih terjadi di Desa Wadas. Sebab yang sangat dibutuhkan saat ini adalah jalan keluar yang terbaik agar gesekan- gesekan antar sesama masyarakat tidak berkepanjangan di Desa Wadas.

“Maka Nahdlatul Ulama insya Allah akan siap hadir guna mendampingi rakyat dan membantu pemerintah dalam melancarkan komunikasi antara pemerintah dengan rakyat itu sendiri,” ujarnya. Sehingga polemik yang terjadi tidak berlarut- larut,” jelasnya.

Di sisi lain, kata Gus Yahya juga yakin dalam menyelesaikannya Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo akan merampungkan persoalan terkait penambangan batu andesit di Desa Wadas dengan baik, mengingat Purworejo memiliki ikatan emosional dengan Ganjar.

“Mudah- mudahan, ke depan bisa lebih baik dan kalau saya pribadi sangat yakin bahwa ini bisa diselesaikan dengan baik oleh Gubernur Jawa Tengah. Karena ini masalahnya dengan tetangga pak Ganjar Pranowo yang juga orang Purworejo,” lanjutnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebut dukungan dari PBNU yang disampaikan oleh Ketua Umum, Yahya Cholil Staquf menjadi energi tambahan agar pemerintah bisa berkomunikasi yang  lebih baik lagi bersama dengan masyarakat Desa Wadas.

Sehingga nanti baik warga yang pro maupun kontra sama- sama bisa saling menghargai dan memahami. “Sehingga akan semakin memudahkan langkah- langkah dalam mencari solusi yang paling bagus, guna menangani konflik yang masih ada di Desa Wadas,” ungkapnya.

Dalam acara Muskerwil PWNU  Jawa Tengah dan Harlah NU ke-99 NU ini juga dihadiri jajaran Forkopimda Provinsi Jawa Tengah; Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah, KH Ubaidillah Shodaqoh;  Ketua DPW PKB Jawa Tengah, KH Yusuf Chudlori serta Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.

Baca juga : Jokowi Minta Masyarakat Tetap Tenang, Disiplin Menjaga Protokol Kesehatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *