Arya Sinulingga: Tidak ada Mudik Seharga Nyawa Manusia

Arya Sinulingga: Tidak ada Mudik Seharga Nyawa Manusia
HARIANTERKINI.COM, Jakarta – Pemerintah meminta masyarakat untuk mematuhi kebijakan larangan mudik lebaran tahun ini demi mencegah melonjaknya kasus Covid-19. Apalagi, sejauh ini angka penularan Covid-19 masih tingginya.

Koordinator PMO Komunikasi Publik Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Arya Sinulingga mengatakan, pelarangan mudik oleh pemerintah semata-mata untuk mencegah penyebaran Covid-19 sekaligus sebagai upaya menjamin keselamatan dan kesehatan masyarakat.

Dia berharap masyarakat kembali mempertimbangkan untuk mudik. Pertimbangkan tidak hanya ketika sampai di kampung halaman, tapi juga ketika saat di perjalanan. Bukan sekadar menjaga agar tidak tertular, juga mencegah agar tidak menulari.

Sebab, menurut Arya, bisa jadi saat berangkat mudik dalam keadaan sehat namun di perjalanan terpapar Covid-19 yang pada akhirnya menularkannya kepada orang tua dan saudara di kampung halaman.

“Ingat tidak ada mudik seharga nyawa manusia. Harap bersabar, sayangi keluarga di kampung halaman dengan tidak mudik,” kata Arya, Selasa (27/4).

Arya mengingatkan terkait kondisi yang saat ini terjadi di India. Badan PBB untuk kesehatan dunia (WHO) mencatat lebih dari 16 juta kasus konfirmasi positif di India terjadi saat ini, dengan angka kematian mencapai lebih dari 180 ribu.

India tak hanya mengalami gelombang kedua Covid-19 tetapi bak dihantam ‘tsunami’. Rumah-rumah sakit menolak pasien karena tempat tidur dan oksigen tidak lagi tersedia.

Dia menambahkan, banyak yang bisa dilakukan untuk melepas rindu dengan orang tua dan kampung halaman. Apalagi saat ini teknologi juga sudah masuk ke seluruh pelosok tanah air.

“Untuk saat ini, sapa dulu orang tua dan saudara dengan teknologi yang ada, bisa melalui sambungan telepon,” ujar Arya.

Hal senada disampaikan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo yang mengajak masyarakat untuk melaksanakan silahturahmi atau mengobati rindu kampung halaman saat Idul Fitri 2021 melalui jarak jauh secara virtual.

“Salah satu solusi dalam mengatasi kerinduan terhadap keluarga untuk tidak mudik ini adalah melakukan berbagai upaya silaturahmi secara virtual,” kata Doni usai melakukan Rapat Terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan KPC PEN di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/4).

Dalam implementasinya, Doni berharap agar tiap-tiap posko yang ada di daerah dapat membantu warganya dalam melakukan komunikasi virtual sebagai pengganti silaturahmi secara langsung.

Hal itu khususnya hanya dilakukan bagi warga yang memiliki keterbatasan alat komunikasi maupun kondisi lain yang dapat menghambat silaturahmi virtual jarak jauh.

“Mohon berkenan, posko-posko yang ada di tiap daerah, bisa memberikan kesempatan kepada keluarga yang mungkin belum memiliki fasilitas untuk berkomunikasi secara virtual, untuk bisa difasilitasi,” kata Doni.

Baca Berita Lainnya : Larangan Mudik Demi Lindungi Masyarakat Dari Covid-19

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *