PSBB Jawa-Bali, Menkeu Sri Mulyani: Harus Dilakukan

PSBB Jawa-Bali, Menkeu Sri Mulyani: Harus Dilakukan
HARIANTERKINI.COM – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan perekonomian Indonesia akan lebih buruk jika kebijakan PSBB di wilayah Jawa dan Bali tidak dilakukan.

Hal itu diungkapkannya saat konferensi pers tentang realisasi pelaksanaan APBN tahun anggaran 2020 secara virtual, Rabu (6/1/2021). Dia menyadari, kebijakan pembatasan baru ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi di tahun 2021.

“Namun kalau itu tidak dilakukan dan getting worse juga perekonomian juga akan buruk, jadi pilihannya tidak terlalu banyak,” kata Sri Mulyani.

Keputusan pemerintah menerapkan PSBB di Jawa-Bali juga karena kasus positif Corona di Indonesia terus bertambah setiap harinya. Oleh karena itu, pembatasan baru merupakan keputusan bagi pemerintah mengelola penyebaran COVID-19 itu sendiri.

Dia mengungkapkan, pemberlakuan PSBB pada awal Maret secara nasional dan pada September yang diberlakukan oleh DKI Jakarta sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Namun hal itu menjadi satu-satunya pilihan pemerintah untuk menangani kasus penyebaran COVID-19 di tanah air.

“COVID ini memang harus dikelola secara luar biasa makanya istilah gas dan rem sangat penting. Kalau lihat eskalasi kasus yang mengharuskan kita semua harus kembali menerapkan disiplin (pembatasan baru) untuk turunkan kasus maka akan ada dampak terhadap perekonomian,” ujarnya.

Dampak kebijakan tersebut terhadap perekonomian Indonesia bisa terlihat dari beberapa aturan yang diberlakukan pemerintah selama PSBB di Jawa dan Bali, yaitu peningkatan kapasitas kerja dari rumah atau WFH menjadi 75%, pembatasan waktu operasional untuk pusat perbelanjaan dan kantor, pemberlakukan belajar jarak jauh atau daring, dan kapasitas restoran hanya menjadi 25% dan diutamakan take away atau dibawa pulang.

Meski demikian, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini meminta agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun. Dengan begitu pemberlakuan PSBB Jawa-Bali akan berjalan efektif.

“Semuanya itu akan sangat membantu sehingga jangan sampai dampak ekonominya menjadi terlalu dalam waktu kita harus melakukan pengereman. Ini yang kita betul-betul berharap seluruh masyarakat ikut membantu, ayo sama-sama kembali disiplin, kita tahu ini sudah lebih 10 atau 12 bulan hampir 1 tahun,” katanya.

“Jadi kita mungkin merasa agak terlena atau lelah, tetapi tidak boleh lengah dan tidak boleh lelah, kita harus terus berusaha menjaga dan peringatkan satu sama lain sehingga selalu pilihannya adalah agar COVID-nya tetap terkendali dan dampak ekonominya tidak terlalu dalam atau kalau ekonominya meningkat tidak menyebabkan COVID menyebar tidak bisa terkendali,” tambahnya.

Baca juga: Risma Blusukan Untuk Rakyat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *