Pilkada 2020 telah usai, Utamakan Kesatuan, Kebersamaan, serta Kekeluargaan

Pilkada 2020 telah usai, Utamakan Kesatuan, Kebersamaan, serta Kekeluargaan
HARIANTERKINI.COM, Jakarta – Pesta Demokrasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang telah terlaksana di 270 Daerah di Indonesia kini berakhir seiring dengan telah terselenggaranya tahapan puncak pilkada yaitu pemungutan suara pada 9 Desember 2020. Dalam Pesta Demokrasi tersebut ada berbagai macam persoalan, rintangan, serta hikmah di dalamnya. Masyarakat tinggal menunggu hasil keputusan dari KPU untuk menetapkan siapa yang akan memimpin daerahnya masing-masing.

Dari perjuangan tersebut, tak bisa di pungkiri bahwa di sana sini ada berbagai perbedaan pendapat baik golongan masyarakat pendukung hingga Paslon. Kadangkala itu terjadi demi memenangkan dukungan atau Paslon yang sedang berjuang untuk memimpin daerahnya lebih baik kedepan. Kini perbedaan itu sudah usai. Tak perlu lagi ada dendam, saling menghujat, bahkan mencari kelemahan satu sama lain. Baik golongan masyarakat menengah kebawah hingga menengah keatas, Saling bersatu padu dalam menyukseskan dan memenangkan dukungannya dan tak sedikit terjadinya perdebatan yang berujung debat kusir yang tak berujung terhadap lawan politiknya.

Tensi selama masa sebelum Pilkada memang sulit dihindari. Apalagi jika tensi itu dibumbui dengan fitnah dan berita bohong. Ini bisa menyebabkan setiap kubu berada pada situasi panas. Situasi panas ini bisa berujung pada pola pikir tertentu. Kandidat lain merupakan lawan yang tidak boleh diterima tempatnya ketika kemenangan tercapai. Pintu untuk meraka harus ditutup ketika calon yang diunggulkan menang.

Pola pikir seperti ini membahasakan tentang dendam politik. Dendam karena situasi yang terjadi semasa sewaktu masa kampanye. Dendam politik bisa menjadi duri dalam daging yang bisa merusak kebersamaan di masyarakat. Alih-alih seorang pemimpin hadir untuk semua masyarakat, malah dia terkurung pada dendam politik yang sudah terbangun sejak masa sebelum pilkada. Ketika pintu rumah dibuka untuk lawan politik, banyak pihak yang melihat itu secara sinis.

Karenanya, mulai tanggal 10 Desember 2020 semua harus bisa menenangkan diri, hingga keputusan dari KPU di umumkan. Mari kepada para pendukung juga Paslon baik yang terpilih maupun yang belum saatnya memimpin daerahnya, hilangkan semua hal yang berbaur kebencian terhadap sesama dan kembalilah menyatukan konsep berpikir, menyamakan arah langkah dan melandaskan gerak dengan rasa kekeluargaan. Mari membangun bersama daerah kita masing-masing dengan penuh semangat dan perjuangan yang berkobar-kobar. Jadikanlah segala sesuatu yang terjadi saat perjuangan politik sebagai sebuah bunga-bunga yang menguji kemampuan alam berpikir sehat kita.

Tentunya kita sangat berharap bahwa para pemimpin yang telah terpilih dan diberikan kepercayaan memimpin oleh masyarakat yang kemudian ditetapkan KPU, bisa mewujudkan Visi dan Misinya serta meningkatkan rasa kekeluargaan tanpa ada faktor pembeda antara masyarakat menengah ke bawah dengan masyarakat menengah ke atas. Sehingga masyarakat bisa merasakan dan bersukacita telah memilih Kepala Daerah yang benar-benar Pro Rakyat serta mengerti akan kebutuhan masyarakat.

Baca Berita Lainnya : Menjaga Kesuksesan Pilkada Demi Mencapai Kesejahteraan Rakyat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *