Timnas Indonesia Pernah Punya Kapten yang Ditahan oleh Soeharto

Timnas Indonesia

HARIANTERKINI.COM – Timnas Indonesia pernah memiliki pemain dengan dua tanggung jawab cukup berat bagi negeri.

Dia tercatat sebagai penjaga gawang sekaligus kapten timnas Indonesia dan pernah menjadi ajudan Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno.

Namun, di balik statusnya sebagai ajudan Soekarno, dia harus merasakan pahitnya jeruji besi pada era Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto. Dia adalah Maulwi Saelan.

Maulwi Saelan menjadi pemain skuad Garuda pada era 1950-an.

Dia mengantarkan tim Garuda menembus empat besar pada Asian Games 1954 dan meraih medali perunggu, empat tahun berselang.

Salah satu momen menakjubkan Maulwi adalah ketika berhadapan dengan Uni Soviet (saat ini Rusia) pada Olimpiade 1956.

Dia bisa mementahkan peluang tim Beruang Merah, julukan Rusia, dan menjaga skor akhir tetap 0-0.

Kala itu, Uni Soviet adalah salah satu negara dengan sepak bola terkuat di Eropa, dengan gaya permainan keras dan disiplin khas Eropa Timur.

Indonesia yang dipandang remeh, tentu bukan apa-apa jika dibanding tim dari Eropa dengan tradisi sepak bola yang kuat bahkan hingga kini.

Boleh dibilang, hasil tersebut merupakan sejarah tertinggi sepak bola Indonesia dan sangat sulit untuk terulang.

“Saya jatuh bangun menahan serbuan Beruang Merah (sebutan Uni Soviet/Rusia),” kata Maulwi Saelan dikutip harian Kompas pada 4 Juni 2002.

“Pokoknya, kami bertekad tidak menyerah. Waktu itu masih belum ada peraturan, kalau hasil pertandingan draw, harus dilakukan sudden death tendangan penalti,” ujar dia melanjutkan.

Akan tetapi, langkah skuad Garuda harus terhenti setelah kalah 0-4 pada pertandingan ulang dengan jarak 36 jam dari laga pertama.

Maulwi Saelan pernah ditahan pada era Soeharto pada tahun 1967. Sejak saat itu, dia tak lagi mengemban jabatan Ketua PSSI yang dimulai dari tahun 1964.

Maulwi ditahan di Rumah Tahanan Militer Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat, selama empat tahun delapan bulan.

Ketika dia dibebaskan, Soekarno sudah meninggal dunia. Maulwi tak bisa mengantarkan Sang Proklamator ke liang lahat.

Maulwi Saelan meninggal pada 10 Oktober 2016 pada usianya yang menginjak 90 tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *