Wow.. 135 Napi Asimilasi Kambuh, dari Faktor Ekonomi hingga Dendam

135 Napi Asimilasi Kambuh, dari Faktor Ekonomi hingga Dendam
HARIANTERKINI.COM – Mabes Polri mencatat hingga hari kedua Lebaran, Senin (25/5) ada 135 narapidana asimilasi yang ditangkap Polri karena kembali berulah.

“Melakukan pidana ada 135 orang,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan.

Motif napi asimilasi yang kembali melakukan kejahatan, kata dia, umumnya karena faktor ekonomi. Terutama pada kejahatan terhadap properti seperti curat, curas dan curanmor.

Selain itu, motif lainnya, kata Ramadhan, ada yang didorong karena rasa sakit hati dan dendam sehingga melakukan tindakan pengeroyokan dan penganiayaan bahkan sampai pembunuhan.

Sebelumnya, hingga Selasa (19/5), Polri telah menangkap 125 narapidana ‎ karena mereka kembali melakukan kejahatan. Sepekan kemudian napi asimilasi yang ditangkap bertambah 10 orang.

Kombes Ramadhan menjelaskan 135 narapidana ini‎ ditangani di 23 Polda. Polda yang paling banyak menangani narapidana asimilasi yakni Polda Jawa Tengah dan Polda Sumatra Utara yang masing-masing menangkap 17 orang.

Selanjutnya Polda ‎Riau menangani 12 narapidana asimilasi. Kemudian Polda Jawa Barat menangani 11 napi dan Polda Kalbar menangani 10 napi.

Polda Sumbar dan Polda Jatim masing-masing menangani 7 narapidana‎; Polda Metro Jaya, Polda Lampung, Polda Sumsel menangani masing-masing 6 narapidana dan Polda Sulteng, Polda DIY menangani masing-masing 5 narapidana.

Kemudian Polda Kaltim, Polda Kalsel menangani masing-masing 4 narapidana. Polda Banten, Polda Kaltara, Polda Kalteng, Polda Sulsel menangani masing-masing 3 narapidana.

Polda Sulut menangani 2 narapidana. Polda NTB, NTT, Papua Barat dan Bali masing-masing menangani 1 narapidana.

Jenis kejahatan yang dominan dilakukan para napi asimilasi tersebut adalah kejahatan pencurian dengan pemberatan, pencurian kendaraan bermotor dan pencurian dengan kekerasan, narkoba, penganiayaan dan pengeroyokan, pemerkosaan dan pencabulan.

“Ada juga kasus penipuan dan penggelapan, perjudian dan pembunuhan,” tuturnya.

Baca berita lainnya : Jubir : Pemerintah Tengah Pikirkan Cara Agar Masyarakat Produktif Tapi Tak Tertular Virus Covid-19

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *